0

Ternyataaaa!

          Kami telah mencari referensi tentang sholat tarawih. Termasuk bertanya kepada orang yang lebih mengerti tentang itu dan dari internet.  Sebagian artikel yang kami temukan mengatakan bahwa "Menurut Imam Ahmad, tidak ada pembatasan yang signifikan dalam jumlah rakaat tarawih, melainkan tergantung panjang dan pendeknya rakaat yang didirikan. Imam Az-Zarqani mengkutip pendapat Ibnu Hibban bahwa tarawih pada mulanya 11 rakaat dengan rakaat yang sangat panjang, kemudian bergeser menjadi 20 rakaat tanpa witir setelah melihat adanya fenomena keberatan umat dalam melaksanakannya. Bahkan kemudian dengan alasan yang sama bergeser menjadi 36 rakaat tanpa witir (lihat Hasyiyah Fiqh Sunnah: 1/195) " 

         Dan ada yang mengatakan "Dari ‘Aisyah : “Rasulullah Saw tidak pernah menambahi, baik pada bulan Ramadhan maupun selain bulan Ramadhan, dari sebelas raka’at. Beliau sholat empat raka’at dan jangan kamu tanyakan baik dan panjangnya. Kemudian beliau sholat empat raka’at dan jangan kamu tanyakan baik dan panjangnya. Kemudian beliau sholat tiga raka’at.”; Lalu ‘Aisyah berkata : “Saya bertanya, Wahai Rasulullah, apakah anda tidur sebelum sholat witir ?” ; Beliau menjawab : “Wahai ‘Aisyah, sesungguhnya kedua mataku tidur, tapi hatiku tidak tidur”Riwayat Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasai dan Malik bin Anas" 

          Tetapi banyak lagi versi yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad mengerjakannya 11 rakaat. Tetapi pada saat zaman itu Nabi Muhammad tidak melarang berapapun rakaat yang di kerjakan. Dan para sahabatnya mengerjakan 23 rakaat." Jadi menurut kami, berapapun rakaatnya yang penting niat dan sungguh sungguh mengerjakannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Back to Top